- Pada tahap Test, Anda akan melakukan uji coba prototipe kepada pengguna untuk mendapatkan feedback dari prototype tersebut.
-
Langkah-langkah untuk melakukan UX Research:
- Perencanaan riset;
- Melakukan riset;
- Menganalisis hasil riset & mensistesisnya; serta
- Membagikan hasil riset.
-
Tujuh elemen pada perencanaan UX Research
- Latar belakang : Menceritakan alasan mengapa Anda melakukan riset ini.
- Tujuan : Merupakan hasil yang ingin diketahui dari riset ini.
- Pertanyaan Riset : Pertanyaan penting yang ingin Anda jawab dengan diadakannya riset ini
- KPI (Key Performance Indicator) : Indikator yang menunjukkan performa dari suatu proses.
- Metodologi : Merupakan cara yang digunakan dalam melakukan riset dan teknik yang Anda gunakan dalam menganalisis data.
- Partisipan : Tentukan siapa partisipan dalam riset Anda yang kira-kira akan menggunakan aplikasi Anda ke depannya.
- Skrip : Merupakan naskah detail tentang apa yang akan dilakukan partisipan dan pertanyaan apa saja yang akan diajukan kepada mereka.
-
Berikut ini adalah beberapa contoh dari KPI:
- Waktu menyelesaikan tugas, contohnya adalah lama waktu untuk memesan, mengisi form, atau mencari suatu menu.
- Navigation versus search, mengetahui berapa banyak pengguna yang menggunakan menu navigasi atau kolom pencarian untuk mencari suatu fitur.
- Tingkat eror, yakni jumlah kesalahan yang terjadi, seperti salah memilih tombol saat mau checkout.
- Tingkat drop-off, yakni jumlah pengguna yang menyerah dalam menyelesaikan suatu tugas, hal ini bisa terjadi karena pengguna merasa bosan atau frustasi terhadap produk.
- Tingkat konversi, yakni jumlah pengguna yang mau melakukan pembelian.
- Tingkat sukses, yakni jumlah pengguna yang sukses menyelesaikan tugas.
- SUS (System Usability Scale), merupakan kuesioner yang bertujuan untuk mengukur kebergunaan produk.
- NPS (Net Promoter Score), mengukur seberapa loyal pengguna dalam menggunakan produk. Pertanyaan yang diajukan adalah “Apakah kamu ingin merekomendasikan produk ini kepada teman Anda?” dengan skala 1 sampai 10.
- Usability study merupakan metode yang digunakan dengan menguji coba langsung produk kepada pengguna. Dengan cara ini, Anda dapat melihat bagaimana perilaku dan kesan pengguna ketika berinteraksi dengan produk.
-
Ada dua jenis Usability Study, yaitu:
- **Moderated Usability Study
**Usability Study yang dipandu oleh Anda secara langsung sebagai moderator. Biasanya teknik ini dilakukan dengan interview dengan tatap muka secara langsung maupun melalui virtual. Kelebihan dari teknik ini adalah Anda dapat menanyakan pertanyaan yang lebih spesifik sebagai follow up dari aksi yang dilakukan partisipan. Begitu juga dengan partisipan yang dapat bertanya jika ada perintah yang kurang jelas. Bertemu secara tatap muka juga akan meningkatkan interaksi, sehingga Anda akan mendapatkan feedback yang lebih terbuka. - **Unmoderated Usability Study
**Usability Study yang tanpa panduan moderator. Biasanya teknik ini hanya menggunakan rekaman video atau tool online lainnya. Kelebihan dari teknik ini adalah partisipan akan menggunakan aplikasi secara natural sebagaimana kenyataannya tanpa panduan. Cara ini juga lebih fleksibel karena partisipan bisa menyelesaikan aksi sesuai dengan waktunya masing-masing tanpa ada tekanan.
- **Moderated Usability Study
- Sintesis adalah menggabungkan beberapa ide dan menarik kesimpulan. Dengan sintesis, Anda dapat memahami data yang sebelumnya banyak menjadi lebih mudah dicerna.
-
Berikut adalah langkah-langkah untuk menganalisis hasil riset:
- Mengumpulkan data dalam satu tempat
- Mengorganisir dan mengategorikan dengan menggunakan Affinity Diagram
- Mengidentifikasi insight.
- Affinity adalah kesamaan pikiran atau kecocokan terhadap sesuatu. Sedangkan Affinity Diagram adalah metode untuk mensintesis data dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan tema yang sama. Dengan Affinity Diagram, Anda dapat menemukan pola dengan cepat dan mudah.
- Insight adalah hasil observasi yang membantu Anda memahami kebutuhan pengguna dengan perspektif baru yang berbeda.
-
Beberapa ciri-ciri insight yang kuat adalah:
- Berdasarkan data yang nyata.
- Menjawab pertanyaan utama riset.
- Mudah dipahami.
- Meningkatkan empati kepada pengguna.
- Menginspirasi untuk melakukan suatu perubahan.
-
Anda dapat membagi prioritas dalam mengerjakan insight berdasarkan hal berikut:
- P0 : Suatu hal yang harus segera diperbaiki karena membuat pengguna gagal mencapai tujuannya. Misalnya, tombol yang tidak bisa ditekan atau dapat ditekan namun mengarah ke halaman yang tidak tepat.
- P1 : Suatu hal yang mengganggu namun tidak sampai membuat pengguna gagal mencapai tujuannya. Misalnya, menambahkan rekomendasi pada halaman Home. walaupun fitur ini tidak ada, pengguna masih bisa memesan kopi dengan lancar.
- P2, P3, dst. : Suatu saran atau masalah lainnya dengan tingkat urgensi yang lebih rendah.
- Ada dua jenis format yang sering dipakai untuk membagikan materi, yaitu format presentasi dan laporan. Presentasi sering digunakan untuk membagikan data ke banyak orang dengan ilustrasi yang mudah dipahami. Sedangkan, laporan biasanya berisi data yang lebih detail dengan gambar yang lebih sedikit.
-
Berikut ini adalah beberapa tips dalam membuat presentasi:
- Ketahui siapa audiensmu.
- Berikan gambaran umum yang akan disampaikan.
- Tunjukkan angka-angka.
- Jangan gunakan terlalu banyak teks, gunakan poin-poin.
- Berikan rekomendasi di akhir slide.
- Berikan kesempatan untuk bertanya.
-
Berikut ini adalah tips dalam melakukan presentasi.
- Gunakan kalimat yang singkat namun jelas.
- Gunakan bahasa yang kasual.
- Ceritakan kisah.
- Gunakan jeda.
- Kontak mata saat berbicara.
- Tunjukkan bahasa tubuh yang percayaan diri.
- Setelah desain sudah final, langkah terakhir yang perlu Anda lakukan sebagai seorang UX Designer adalah mendokumentasikan dan membagikan hasil desain kepada tim, terutama kepada tim developer dan engineering. Pada dasarnya, hal yang perlu Anda berikan adalah mockup, prototype, spesifikasi, dan design system.
- Spesifikasi adalah rincian yang menjelaskan detail suatu elemen. Sebagai contoh pada suatu tombol, spesifikasinya adalah ukuran lebar, tinggi, radius sudut, dan bahkan jarak padding di dalamnya.
-
Sebuah UX Case Study biasanya berisi hal-hal berikut:
- Ringkasan sekilas tentang project
- Hasil riset pada tahap Empathize
- Problem Statement pada tahap Define
- Hasil eksplorasi pada tahap Ideation
- Konsep desain awal berupa Wireframe dan user flow
- Hasil final desain berupa mockup dan prototype
- Hasil riset setelah tes ke pengguna