Skip to main content
UX Case Study merupakan dokumen yang berisi hasil dari studi kasus dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan adanya dokumen ini, orang lain menjadi tahu bagaimana proses suatu desain dibuat, mulai dari riset, keputusan dalam memilih desain, hingga kreativitas dalam membuat desain. Case Study yang bagus bisa meningkatkan peluang Anda untuk diterima kerja daripada hanya sekedar menampilkan CV yang sederhana. Sebuah UX Case Study biasanya berisi hal-hal berikut:
  • Ringkasan sekilas tentang project
  • Hasil riset pada tahap Empathize
  • Problem Statement pada tahap Define
  • Hasil eksplorasi pada tahap Ideation
  • Konsep desain awal berupa Wireframe dan user flow
  • Hasil final desain berupa mockup dan prototype
  • Hasil riset setelah tes ke pengguna
Nah, seperti yang disinggung pada awal materi, kita akan menggunakan template berikut untuk membuat Case Study: Apabila pada latihan sebelumnya Anda sudah menambahkan setiap latihan pada pada template Case Study tersebut, seharusnya Anda tidak perlu mengubah terlalu banyak. Hal lain yang perlu Anda tambahkan adalah:
  • Ringkasan project berupa penjelasan produk, durasi project, masalah, tujuan, posisi, dan tanggung jawab.
  • Pertimbangan Aksesibilitas. Merupakan hal-hal yang Anda pikirkan untuk menciptakan desain yang equitable bagi disabilitas, baik dari segi penggunaan warna, gambar, ataupun ukuran font.
  • Takeaway berupa dampak yang Anda berikan setelah melakukan desain dan pelajaran yang Anda pelajari.
  • Langkah selanjutnya yang akan Anda rencanakan setelah case study ini. Ingat bahwa UX Design adalah proses yang iteratif.
  • Informasi kontak untuk mengajak berkolaborasi dan melihat karya yang lainnya.
Bagaimana? Sudah dapat gambaran? Yuk, mulai lengkapi case study yang sesuai dengan studi kasus Anda. Pastikan Anda mengisinya dengan benar dan sesuai dengan data yang nyata ya! Berikut ini adalah contoh Case Study yang sudah lengkap dari studi kasus pemesanan kopi: Perlu diketahui bahwa Anda juga boleh mengubah format template di atas sesuai dengan personal brand Anda. Yang paling penting adalah esensi setiap poin yang dilampirkan. Anda juga dapat mencari inspirasi contoh Case Study pada Behance ataupun Dribble untuk membuat desain yang keren. Selamat! Perjalanan panjang pada kelas ini telah terdokumentasikan dengan baik pada sebuah Case Study. Silakan sebarkan hasil keras Anda pada sosial media atau LinkedIn supaya orang lain tahu bahwa berkompeten menjadi UX Designer. Anda juga dapat memanfaatkan Case Study ini ketika ingin melampirkan portofolio dalam melamar pekerjaan. Orang lain biasanya akan melihat seberapa dalam pemahaman Anda tentang UX melalui Case Study ini, jadi buat sebaik-baiknya, ya.