Sebuah Goal Statement yang baik berisi nama produk, apa yang bisa dilakukan produk tersebut, siapa pengguna yang terpengaruh, dan mengapa produk tersebut bisa dikatakan menyelesaikan masalah pengguna. Selain itu, di dalam Goal Statement juga terdapat indikator untuk mengukur apakah produk dikatakan berhasil atau tidak.
Cara termudah untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah melihat kembali hasil riset kita sebelumnya, terutama pada bagian Problem Statement. Sebagai contoh pada studi kasus aplikasi pemesanan kopi, kita telah membuat Problem Statement seperti berikut:
Dari Problem Statement tersebut, kita dapat melihat siapa pengguna dari produk pada baris pertama, apa yang dibutuhkan pada baris kedua, dan alasan mengapa produk tersebut berguna pada baris ketiga. Nah, dengan data tersebut maka Anda dapat membuat Goal Statement seperti berikut:
Mantap! Kita sudah melakukan transisi dari masalah yang dihadapi pengguna menjadi solusi yang dapat kita berikan sebagai UX Designer dengan membuat Goal Statement.
Latihan Membuat Goal Statement
Nah, sekarang giliran Anda membuatnya. Untuk mempermudah Anda, kami telah menyediakan template yang bisa digunakan untuk membuat Goal Statement. Anda dapat membukanya pada tautan berikut: Catatan:File tersebut bersifat read-only (melihat saja). Untuk menggunakannya, Anda cukup klik File > Buat Salinan > Seluruh Presentasi. Setelah tersalin, Anda dapat mengubah teks yang ada di dalamnya. Baik, sekarang saatnya membuat Goal Statement berdasarkan Problem Statement yang telah dibuat berdasarkan studi kasus Anda masing-masing. Selamat berlatih, ya! --- Setelah menulis solusi desain pada sebuah Goal Statement, kira - kira bagaimana implementasi nyata dari solusi tersebut ? Sabar dulu, pertanyaan tersebut akan terjawab pada materi selanjutnya. Jadi, tetap semangat, ya!