Skip to main content
Transkrip Untuk melakukan proses UX Design dengan lancar dan teratur, sebaiknya gunakan framework untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebenarnya ada banyak sekali framework yang bisa Anda gunakan, seperti Lean UX, Double Diamond, dan User Centered Design (UCD). Namun, kali ini kita menggunakan framework yang paling populer, yakni Design Thinking. Perkenalkan saya Ahmad Arif Faizin, di sini saya akan menyampaikan materi seputar Design Thinking. Design Thinking merupakan framework yang digunakan untuk membuat solusi atas masalah pengguna dengan cara yang mudah dan terjangkau. Berikut ini adalah 5 tahap yang diperlukan dalam melakukan UX Design dengan pendekatan Design Thinking: dos:cd5b74c001f586a01136141c2701291220211001140220.png
  1. Empathize
    Tahap pertama yaitu Empathize. Pada tahap ini, Anda mencari permasalahan yang dialami pengguna ketika berinteraksi dengan produk. Selain itu, Anda juga dapat memahami kebutuhan pengguna tersebut dengan cara melakukan survei, wawancara, ataupun observasi.
  2. Define
    Tahap selanjutnya yaitu Define, pada tahap ini Anda akan mendefinisikan masalah utama yang akan diselesaikan. Dengan adanya definisi yang jelas ini, maka proses selanjutnya akan lebih terarah.
  3. Ideate
    Tahap berikutnya yaitu Ideate. Pada tahap ini, Anda melakukan eksplorasi untuk menghasilkan ide yang dapat menjadi solusi dari masalah yang telah didefinisikan sebelumnya. Tujuan dari proses ini yaitu untuk mendapatkan sebanyak mungkin alternatif solusi yang nantinya bisa diterapkan.
  4. Prototype
    Tahap selanjutnya Anda membuat prototipe yang dapat diuji coba berdasarkan ide yang sudah dibuat. Prototipe ini diharapkan dapat mendemonstrasikan bagaimana alur dan experience dari produk tersebut.
  5. Test
    Tahap terakhir yaitu Test. Pada tahap ini, Anda melakukan uji coba prototipe kepada pengguna untuk mendapatkan feedback. Feedback ini digunakan untuk merevisi desain sebelum benar-benar diimplementasikan pada produk aslinya.
Perlu dipahami bahwa tahapan ini tidaklah bersifat linier yang sekali selesai. Misalnya, ketika di tahap test, Anda mendapatkan feedback dan ide baru, maka Anda dapat mengulang tahap ideate untuk mendapatkan solusi yang lebih baik. Dengan konsep tersebut, maka diharapkan terdapat peningkatan desain pada setiap iterasi. Baik, Anda telah mengetahui kelima tahapan proses pada UX Design, yakni empathize, define, ideate, prototype, dan test. Pada materi selanjutnya Anda akan mempelajari lebih dalam setiap tahap tersebut beserta studi kasusnya. Selamat belajar!