Skip to main content
Anda sudah mempelajari tentang bagaimana Empathy Map dan User Persona membantu Anda untuk berempati dengan pengguna. Nah, sekarang kita akan mempelajari cara lain yang juga bisa untuk memahami kebutuhan pengguna, yaitu User Story. User Story adalah sebuah kalimat yang menunjukkan kebutuhan pengguna dalam mencapai tujuannya. Tentu kalimat ini diambil dari sudut pandang atau point of view (pov) personanya. Dalam satu kalimat ini Anda dapat mengetahui siapa yang memiliki masalah (user), apa masalah dan kebutuhannya (need), dan manfaat yang ingin didapatkan (insight). Berikut ini adalah format untuk menuliskan sebuah User Story: 20210728145641bca8777e2dac6c4cb3fdef5424e82a2b.jpeg Sebagai seorang [role pengguna], saya dapat [melakukan sesuatu], supaya [mencapai tujuan]. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut ini adalah beberapa contohnya:
  • Sebagai seorang pembeli di marketplace, saya dapat mencari diskon dengan mudah, supaya dapat membeli dengan harga murah.
  • Sebagai seorang tukang ojek, saya dapat mendapatkan order lewat aplikasi, supaya tidak menunggu terlalu lama di pangkalan.
  • Sebagai seorang manajer, saya dapat melihat data performa seluruh karyawan, supaya dapat menentukan karyawan terbaik.
Untuk contoh studi kasus aplikasi pemesanan kopi, maka contoh User Story-nya adalah seperti berikut: 20210728145641933b00716f3d78c5e656354b5aa02052.jpeg Dengan adanya format ini, kebutuhan pengguna menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Tidak hanya untuk Anda saja, melainkan juga untuk para stakeholder. Selain itu, User Story juga bisa menjadi checklist untuk menyelesaikan beberapa masalah pengguna. Bahkan, Anda bisa memprioritaskan masalah mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan adanya checklist ini.

Latihan Membuat User Story

Sudah paham seperti apa User Story? Nah, sekarang mari kita berlatih untuk membuat User Story. Jangan lupa menggunakan format yang telah diajarkan ya! Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
  1. Tulis terlebih dahulu format penulisan User Story, yakni:
    Sebagai seorang _______, saya dapat _______, supaya _______.
  2. Lihat kembali data hasil dari riset Anda. Kemudian, masukkan data berikut:
    1. Pada isian pertama, isikan siapa pengguna Anda.
    2. Pada isian kedua, isikan apa yang diinginkan pengguna.
    3. Pada isian ketiga, isikan manfaat apa yang didapatkan pengguna.
Selamat berlatih ya! Pastikan Anda menuliskannya dengan singkat dan jelas tanpa kalimat yang membuat ambigu. Hal ini supaya Anda ke depannya dapat membuat solusi yang jelas dari kalimat User Story itu. Anda telah membuat sebuah User Story yang merepresentasikan kebutuhan sebuah persona. Anda juga dapat membuat User Story lain dari persona dengan kebutuhan yang berbeda. Semakin detail dan akurat User Story yang Anda buat, maka akan semakin mudah Anda mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mantap!