Skip to main content
Anda telah berada di akhir bab. Sebelum lanjut ke bab selanjutnya, kami akan memberikan kepada Anda tips dan trik seputar materi yang sedang dijelaskan. Pada materi ini kami akan memberikan tips dan trik dalam membuat High-Fidelity Principle.

Mengetahui Lisensi Ilustrasi 

Dalam membuat desain mockup, ilustrasi berperan penting dalam membuat desain yang menarik. Ilustrasi ini bisa berupa foto maupun gambar vektor yang membantu menjelaskan suatu halaman. Sebagai contoh adalah gambar surat dengan tanda centang yang menandakan suatu proses telah berhasil. Namun, dalam mencari dan memilih ilustrasi ini, Anda tidak boleh sembarangan. Anda tidak boleh hanya mencari di Google Photos dan asal comot memakainya begitu saja. Hal ini karena bisa saja gambar tersebut memiliki lisensi untuk tidak digunakan secara pribadi maupun komersial. Bisa-bisa Anda mendapatkan hukuman karena melanggar hak cipta. Oleh karena itu, pemahaman tentang lisensi hak cipta (Creative Commons/CC) sangatlah penting untuk kita sebagai desainer. Berikut ini adalah beberapa jenis lisensi yang perlu Anda ketahui: dos:d320845c0ab584e7ee662eb2c7a1f1f620211007161015.png
  • **Lisensi CC BY (By Attribution)
    **Jenis lisensi yang membolehkan Anda untuk menggunakannya dengan syarat Anda harus mencantumkan sumbernya. Beberapa contohnya adalah free plan dari Freepik, Flaticon, Icon8, dan Vecteezy.
  • Lisensi CC ND (No Derivative)
    Jenis lisensi yang membolehkan Anda menggunakannya dengan syarat tidak boleh untuk memodifikasinya. Jadi, Anda hanya boleh memakainya sama persis seperti aslinya tanpa mengubah desainnya.
  • Lisensi CC NC (Non Commercial)
    Jenis lisensi yang membolehkan Anda untuk menggunakannya, tetapi bukan untuk kepentingan komersial.
  • Lisensi CC SA (Share Alike)
    Jenis lisensi yang membolehkan Anda untuk menggunakannya dengan syarat harus berada di bawah suatu lisensi yang identik dengan lisensi aslinya.
  • Lisensi Public Domain
    Jenis lisensi ini adalah jenis yang paling bebas, di mana Anda dapat menggunakan karya tersebut untuk kepentingan pribadi maupun komersial tanpa harus memberikan atribusi. Inilah jenis lisensi terbaik untuk Anda mencari ilustrasi. Contoh website yang menerapkan lisensi ini untuk karya foto adalah Unsplash, Pexel, dan Pixabay. Sedangkan untuk karya vektor adalah unDraw, DrawKit, illlustrations dan Blush.

Memahami Gestalt Principle

Gestalt Principle adalah salah satu prinsip psikologi yang menggambarkan bagaimana manusia mengelompokkan beberapa elemen yang mirip, mengenali pola, dan menyederhanakan gambar yang kompleks. Dengan menerapkan Gestalt Principles, kita seperti memberikan sebuah ilusi visual yang membuat pengguna lebih paham tentang bagaimana sebuah tampilan pada produk bekerja. Ia juga memberikan kejelasan mengenai tujuan dari tampilan tersebut, sehingga pengguna bisa berinteraksi tanpa rasa ragu dan bingung. Berikut ini adalah beberapa contoh dari Gestalt Principle:
  1. Similarity (kemiripan) : Elemen yang mirip dianggap memiliki fungsi yang sama. Sebagai contoh ada sebuah teks yang memiliki warna coklat yang merupakan sebuah link, maka semua teks yang memiliki warna coklat akan dikira sebagai link yang bisa diklik juga.
    dos:2bff4715307b6c1e2b7aac05b068b9aa20211007162119.png
  2. Proximity (kedekatan) : Elemen yang berdekatan dianggap memiliki hubungan daripada yang berjauhan. Sebagai contoh pada gambar di bawah ini, walaupun di antara item list tidak ada pembatas, kita mengetahui bahwa setiap item adalah satu kesatuan karena mereka saling berdekatan.
    dos:5fe1fb4538e07316800562efe002f15620211007162144.png
  3. Common region (wilayah umum) : Elemen yang terletak pada area yang sama dianggap sebagai sebuah kelompok. Sebagai contoh pada gambar di bawah ini, kita memberikan background yang berbeda untuk membuat kategori tersendiri.
    dos:554f890d55702129f97ce1f63c28400720211007162159.png

Mengadakan Design Critique Session

Design Critique Session adalah waktu di mana desainer mempresentasikan hasil pekerjaannya kepada tim untuk mendapatkan feedback. Inilah sesi terbaik untuk memberikan pendapat dan saling bertukar pikiran dalam hal desain. Berikut ini adalah beberapa peran dalam Design Critique Session:
  • Fasilitator : Seseorang yang berperan untuk mengadakan sesi dan memandu proses pengumpulan feedback. Ia juga yang menentukan tujuan dari sesi ini.
  • Presenter : Desainer yang menceritakan hasil pekerjaannya, bisa berupa Slide maupun mendemokan desain secara langsung.
  • Reviewer : Seseorang yang memberikan feedback supaya desain menjadi lebih baik.
  • Notetaker : Notulen untuk mencatat setiap ide atau masukan dari reviewer.
Dalam memberikan feedback pastikan mereka memberikan alasan yang jelas dan mudah dipahami, bukan tanpa alasan dan hanya asumsi belaka. Kemudian sebagai penerima feedback, kita juga harus terbuka dan siap melakukan perubahan. Ada pun beberapa manfaat mengadakan Design Critiques Session seperti berikut:
  • Menambah perspektif dari berbagai sudut pandang.
  • Membuat desain jadi lebih baik.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan berbicara.
Harapannya di akhir Design Critique Session, didapatkan sebuah rencana dalam perbaikan desain dengan waktu yang jelas. Misalnya yaitu perbaikan menu keranjang supaya lebih mudah dilihat dalam waktu satu minggu.