Transkrip
Saat ini, produk yang tersedia di internet sangatlah banyak. Bahkan hampir setiap produk memiliki fitur, fungsi, dan harga yang mirip. Lalu, faktor apa sih yang membuat orang memilih dan menggunakan salah satu dari produk tersebut? Jawabannya adalah User Experience saat menggunakan produk tersebut. Perkenalkan saya Lalu Aan, di sini saya akan menyampaikan materi seputar konsep dasar UX Design.
Apa itu User Experience?
Istilah User Experience atau UX, pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Don Norman pada tahun 90-an. UX adalah pengalaman dan perasaan pengguna saat berinteraksi terhadap suatu produk [1]. UX yang baik akan membuat pengguna merasa mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkan dari produk tersebut. Sebaliknya, UX yang buruk akan membuat pengguna merasa frustasi karena kesulitan untuk mencapai tujuan mereka. Mari kita ambil contoh. Misalnya, ada 2 aplikasi seperti berikut:
Dari contoh aplikasi tersebut, aplikasi manakah yang akan dipilih pengguna? Tentu aplikasi A, bukan? Hal ini dikarenakan aplikasi A memiliki UX yang baik, seperti tampilan yang bagus, mudah dipahami, dan jelas.
UX memiliki peran yang sangat krusial, apalagi jika menyangkut bisnis. Sebab, dampak dari UX yang buruk bisa menyebabkan pengguna meninggalkan suatu produk. Padahal kita tahu, untuk mendapatkan pengguna bukanlah hal yang murah. Terlebih lagi, akan sangat berbahaya apabila pengguna memberikan rating dan review yang buruk, bisa-bisa brand dari produk Anda tercoreng dan reputasi menurun.
Kebalikannya, apabila produk Anda sangat berguna dan nyaman digunakan, pengguna akan dengan senang hati merekomendasikan produk tersebut ke teman-temannya. Bukankah rekomendasi teman adalah salah satu strategi pemasaran yang terbaik? Orang mungkin tidak langsung percaya ketika melihat iklan dari suatu produk, tetapi biasanya mereka lebih percaya apabila ada teman yang merekomendasikan. Alhasil, pengguna produk pun semakin banyak dan citra perusahaan pun semakin positif. Sangat menguntungkan, bukan?
Oleh karena itulah diperlukan seorang UX Designer yang mampu membuat pengalaman pengguna yang baik dalam suatu produk. Lalu, apakah dengan membuat UI (User Interface) yang bagus saja sudah cukup untuk menjadi UX Designer? Jawabannya adalah tidak. Biasanya tugas seorang UX Designer tidak hanya berfokus pada pembuatan tampilan visual agar enak dilihat saja. Ia juga harus bisa menyesuaikan suatu desain agar dapat diimplementasikan pada produk yang akan dibuat. Dan yang paling penting adalah desain juga harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis. Oleh karena itu, seorang UX Designer akan melakukan banyak riset untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Menarik, bukan?
Materi kali ini akan menjelaskan tentang dasar, teori, dan proses dalam mendesain pengalaman pengguna atau UX Design. Mulai dari riset terhadap pengguna, mendefinisikan masalah, membuat rancangan solusi, hingga menguji coba hasil desain Anda. Selain itu, Anda akan berlatih membangun experience yang baik dengan menggunakan studi kasus yang bisa dijadikan sebagai portofolio.
Ingat baik-baik ya, perjalanan 1000 kilometer selalu dimulai dari 1 kilometer pertama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita mulai belajar!