User Journey Map adalah cara untuk mengetahui rangkaian aktivitas pengguna saat berinteraksi dengan produk. Cara ini akan membantu Anda untuk berempati kepada pengguna, sehingga Anda menjadi tahu bagaimana langkah-langkah yang dialami pengguna untuk mencapai tujuannya. Ini tentu sangat penting! Karena jika Anda tidak menempatkan posisi sebagai pengguna, Anda tidak akan dapat membuat desain yang benar-benar membantu mereka.Sama seperti ketika kita membuat cerpen, Anda dapat membayangkan User Persona adalah tokohnya, User Story adalah plot ceritanya, dan User Journey Map adalah kerangka ceritanya. Tanpa kerangka cerita, cerita tidak akan enak dibaca dan sulit dipahami. Betul tidak? Nah dengan adanya User Journey Map, Anda akan mendapatkan beberapa manfaat seperti ini:
Memudahkan UX Designer untuk membuat alur yang mudah dan nyaman untuk pengguna mencapai tujuan.
Mengurangi efek designer bias, yakni kecenderungan desainer untuk membuat produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri, bukan keinginan pengguna.
Mengidentifikasi pain point baru ketika pengguna mengikuti alur cerita.
Menambah peluang untuk memperbaiki alur jika dirasa alur yang sekarang kurang menyenangkan.
Lalu bagaimana langkah-langkah untuk membuat User Journey Map? Yuk kita simak!Sebagai contoh Dico adalah pecinta kopi yang ingin memesan kopi melalui aplikasi. Maka aktivitas apa saja yang perlu ia lakukan sampai bisa mendapatkan kopi di tangannya? Itulah yang akan kita masukkan ke dalam User Journey Map. Untuk lebih mudahnya, lihatlah gambar berikut:Berikut ini adalah cara untuk mengisi masing-masing baris:
Pada baris pertama, identifikasi langkah yang harus dilakukan pengguna. Silakan ganti tulisan Aktivitas 1, Aktivitas 2, dst dengan langkah tersebut. Sesuaikan juga jumlah kolom dengan jumlah aktivitas tersebut.
Pada baris kedua, deskripsikan semua hal kecil yang harus diselesaikan untuk mencapai 1 langkah besar.
Pada baris ketiga, deskripsikan juga bagaimana perjalanan perasaan pengguna pada setiap langkah tersebut, bukan hanya fisiknya saja. Ini penting untuk kita sebagai UX Designer.
Pada baris terakhir, Anda mengidentifikasi peluang apa saja yang dapat ditingkatkan pada setiap langkah tersebut supaya pengalaman pengguna menjadi lebih nyaman.
Berikut adalah gambaran lengkap User Journey Map dari Dico:Keren! Anda sudah mengetahui apa itu User Journey Map dan manfaatnya. Anda juga telah mengetahui bagaimana cara membuatnya. Nah, sekarang adalah giliran Anda yang membuatnya. Untuk mempermudah, kami telah menyediakan template yang bisa Anda gunakan untuk membuat User Persona. Anda dapat membukanya pada tautan berikut:
Baik, sekarang saatnya membuat User Journey Map berdasarkan hasil riset Anda. Selamat berlatih ya! Perlu diingat bahwa dalam membuat User Journey Map, Anda juga harus memperhatikan aksesibilitas untuk mereka yang memiliki disabilitas, seperti alternatif teks pada gambar atau caption pada video.Mantap! Anda telah membuat sebuah User Journey Map. Apabila sudah yakin dengan hasil User Journey Anda, silakan tambahkan data tersebut pada template Case Study yang akan menjadi portofolio Anda. Perlu dipahami juga bahwa membuat Case Study akan menjadi salah satu tugas Anda di akhir modul.Baik, Anda telah memahami berbagai macam cara untuk berempati dengan pengguna, yaitu dengan membuat User Persona, User Story, dan User Journey Map. Setelah ini, Anda akan masuk ke tahap selanjutnya dari Design Thinking, yaitu Define. Sudah tidak sabar? Yuk kita lanjut ke materi berikutnya!