Skip to main content
Pernah mendengar istilah Visualisasi Data? Bayangkan kisah seorang raja yang suatu hari ia mendapat informasi bahwa sebuah kerajaan nan jauh di sana berencana untuk menyerang istana. Sang raja pun memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Ia menugasi perdana menteri untuk bantu menyusun strategi perang. Karena perdana menteri mengetahui betul sang raja mudah bosan, perdana menteri itu punya cara menarik untuk memaparkan strategi perangnya, yakni menggunakan visualisasi data. Semua data dan kebutuhan perang tersaji dalam bentuk grafik yang menarik. Raja pun tertarik dan mudah memahaminya. Bayangkan jika perdana menteri datang dengan membawa setumpuk kertas berisi tulisan tanpa ada visualisasi yang jelas? Dari ilustrasi ini kita punya sedikit gambaran bahwa visualisasi data dapat membuat sebuah data tersampaikan dengan baik dan membuat pembacanya lebih tertarik. Nah, lalu apa sebenarnya visualisasi data itu? Visualisasi data merupakan cara mengomunikasikan sebuah informasi atau data dalam bentuk visual seperti diagram, grafik, atau representasi visual lainnya.

Mengapa Menggunakan Visualisasi Data?

Sketsa yang dimaksud ibarat data yang kita visualisasikan dengan baik sehingga bisa dipahami banyak orang. Mungkin ia lebih baik daripada tabel ribuan baris dan kolom. Di sini jelas bahwa visualisasi data diperlukan supaya penyampaian informasi jauh lebih efektif. Apa yang Anda lakukan apabila ingin memantau pengeluaran mingguan dalam sebulan? Hal yang kerap kita lakukan adalah mencatat semua pengeluaran dalam bentuk teks. Misal pengeluaran di minggu pertama dan berikutnya untuk kebutuhan konsumsi, belanja, ataupun lainnya yang Anda jumlahkan sehingga menghasilkan sebuah nilai, misalnya Rp. 500.000.
Minggu ke-1Minggu ke-2Minggu ke-3Minggu ke-4
JanuariRp 500.000Rp 300.000Rp 700.000Rp 1.000.000
Dari tabel dapat dilihat bahwa pengeluaran terbesar ada di minggu ke-4. Sekilas kita dapat melihat perbandingannya dengan mudah karena data yang dihasilkan masih sedikit Setelah enam bulan kemudian, tiba-tiba Anda ingin melihat perbandingan pengeluaran setiap minggunya dalam sebulan. Catatan pengeluaran setelah 6 bulan menjadi seperti ini.
Minggu ke-1Minggu ke-2Minggu ke-3Minggu ke-4
JanuariRp 500.000Rp 300.000Rp 700.000Rp 1.000.000
FebruariRp 400.000Rp 500.000Rp 300.000Rp 800.000
MaretRp 600.000Rp 500.000Rp 500.000Rp 900.000
AprilRp 200.000Rp 300.000Rp 500.000Rp 800.000
MeiRp 500.000Rp 800.000Rp 900.000Rp 1.000.000
JuniRp 400.000Rp 350.000Rp 900.000Rp 800.000
Cek tabel tersebut dan tentukan minggu dan bulan manakah yang jumlah pengeluarannya terbesar? Cukup sulit, bukan? Coba Anda bandingkan dengan contoh diagram berikut. Perbandingan Pengeluaran Bulanan Diagram tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran terbesar ada di minggu ke-4 bulan Januari dan Mei. Sedangkan terendah ada di minggu ke-I April. Analisa jadi lebih mudah dengan visualisasi data, bukan? Di atas hanyalah sebuah contoh sederhana. Bayangkan bagaimana untuk data besar seperti sensus penduduk. Pastinya visualisasi data sangat dibutuhkan untuk mempermudah kita membaca dan menganalisis data.